Kalau bisa dia, kenapa harus aku?

Adyan Aqil Azizi
3 min readDec 9, 2022

--

tulisan ini berdasarkan tentang opini pribadi saya, tentang perjalananan yang membuat saya sadar atas rasa syukur, dan fokus pada diri sendiri.

Diumur memasuki 20an memang umur lagi amnbis-ambisnya dalam melakukan sesuatu, tapi terkadang jarang dijumpai konsistensi didalamnya. Kebanyakan hal yang saya lakukan akhirnya menjadi pelajaran.

Ambisi membangun start-up, ambisi memenangkan perlombaan nasional sampai internasional, ambisi menjadi ketua organisasi, ambisi untuk lulus lebih cepat dari yang lain untuk melanjutkan jenjang S2, ambisi masuk perusahan multinasional setelah lulus. Itulah beberapa hal yang saya alami dan saya berambisi untuk mencapai semuanya, wajar dulu taunya cuman “ga mau kalah sama teman-teman” padahal tentang sebuah ambisi atau cita-cita. Ambisi yang sebenarnya adalah tentang bagiamana kita fokus pada diri sendiri dan konsisten dalam menjalankan apa yang kita tahu.

Tahu bahwa diri kita mampu, dalam artian dapat dicapai dengan realistis dan konsistensi. Tapi terkadang ada hal yang menggangu, kita malah fokus pada pencapaian orang lain yang membuat tidak percaya diri. Fokus pada diri sendiri adalah hal yang penting untuk mencapai kebahagiaan yang sejati. Hal ini karena fokus pada diri sendiri memungkinkan kita untuk mengenal diri kita lebih dalam, mengenal apa yang kita sukai dan bagaimana kita dapat mencapai tujuan kita.

Fokus pada diri sendiri juga berarti membuat keputusan yang tepat. Kita harus mengikuti hati kita, bukan orang lain. Kita harus menghormati hak milik kita dan orang lain. Kita harus menghormati perbedaan dan belajar untuk mengakui kesalahan kita dan tidak menyalahkan orang lain. Fokus pada diri sendiri adalah kunci untuk kebahagiaan. Penting untuk mengingat bahwa kita hanya punya satu hidup dan kita harus menghabiskannya dengan baik. Kita harus menghargai diri sendiri dan menghargai orang lain. Dengan fokus pada diri sendiri, kita akan belajar untuk menghargai setiap orang yang kita temui.

Akhirnya setelah mencoba mengenal dan fokus pada diri sendiri, saya merasa lebih bersyukur atas pencapaian saya dan ambisi yang lebih terukur lagi. Membandingkan diri saya hari ini dengan saya yang kemarin-kemarin, ternyata lebih nyaman seperti itu. Ketidakpedulian saya terhadap pencapaian orang lain dan rasa ingin dipuji juga membantu saya lebih cepat sampai ketujuan.

Sampai dititik ini, sekarang saya mencoba berjalan lebih pelan, tidak lagi terburu-buru mencoba bersyukur, mencoba menikmati proses belajar, mencoba tidak peduli pencapaian orang lain dan fokus pada diri sendiri.

Terima Kasih telah berkunjung dan membaca tulisan acak ini, semoga kita yang sedang berjuang dan berusaha ini segera sampai ke tujuan xixixi 😙✌️

--

--

Adyan Aqil Azizi
Adyan Aqil Azizi

Written by Adyan Aqil Azizi

Sekumpulan tulisan-tulisan dari Adyan Aqil Azizi

No responses yet